Aturan Manajemen Risiko Dalam Trading
Sebelum kita membahas tentang aturan dasar manajemen risiko dalam trading, mari kita definisikan apa itu risiko dalam konteks pasar finansial. Risiko adalah potensi hasil yang tidak diinginkan, antara lain:
- Kehilangan uang
- Kinerja yang tidak sesuai harapan atau gagal mencapai tujuan investasi dan/atau trading Anda.
Manajemen risiko terdiri dari kontrol atau aturan yang ditetapkan guna mengurangi risiko dalam trading. Ada tiga aturan utama dalam Manajemen Risiko. Pertama, gunakan Stop Loss. Saat trader memasuki pasar, ia harus tahu apa saja potensi risiko yang ia hadapi. Trader harus tahu kapan ia harus keluar dari pasar yang merugi, dengan kata lain ia harus tahu berapa banyak modal yang ingin ia pertaruhkan.
Kedua, tentukan Ukuran Posisi atau seberapa besar order yang ingin Anda buat. 1 lot atau 0.01 lot? Parameter penting dalam menentukan ukuran posisi adalah mengetahui besar risiko per trade Anda, 1%, 2%, atau lebih? Setelah itu, Anda bisa menentukan jumlah pip yang dipertaruhkan (yaitu selisih dalam pip antara harga masuk dan level Stop Loss). Sekarang hitung ukuran posisi Anda dengan cara:
Modal trading = 10,000
Risiko per trade = 2% (dalam contoh ini, 200)
Pip yang dipertaruhkan: 30 pip atau 0.0030 pip.
Ukuran posisi = Risiko per trade / Pip yang dipertaruhkan = 200/0.0030 = 66667
Aturan ketiga dalam Manajemen Risiko adalah tentukan rasio risiko terhadap hasil. Ini berarti potensi profit memiliki hubungan langsung dengan berapa banyak yang ingin Anda pertaruhkan. Apabila Anda menerapkan rasio risiko terhadap hasil sebesar 1:3, maka Stop Loss 30 pip mengimplikasikan profit 90 pip. Dengan rasio risiko terhadap hasil 1:2, maka risiko 30 pip mengimplikasikan profit 60 pip.
Inilah akhir dari seri video Pengantar Trading FXTM. Kita akan membahas pengantar Analisis Teknikal dalam seri berikutnya, jangan lewatkan!