Trader yang baru mulai mempelajari pergerakan pasar berfokus pada range pattern atau pola rentang: salah satu pola harga terpopuler dalam analisis teknikal. Dalam suatu rentang, harga memantul dari garis horizontal bawah (support) dan kembali turun dari garis horizontal atas (resistance). Ini menghasilkan pergerakan harga sideways atau tanpa tren, yang sangat menarik bahkan untuk trader berpengalaman karena saat trade melihat rentang ini atau di atas kertas, hal ini tampak seperti cara mudah untuk menghasilkan untung.
Selama pergerakan harga sideways ini konsisten, trader mungkin dapat meningkatkan profit mereka dengan menempatkan posisi long di sekitar area support dan short di sekitar area resistance.
Trader berpengalaman paham bahwa kita tidak cukup hanya trading pada saat harga mencapai garis support dan resistance, biasanya kita membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Dalam situasi ini, pola candlestick reversal dapat sangat efektif sebagai konfirmasi pergerakan harga, dan ini adalah sesuatu yang pasti sangat diperhatikan oleh trader berpengalaman.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Sebagai pola candlestick reversal bullish yang sangat populer, hammer terdiri dari badan (body) kecil dalam dua warna (hitam atau putih) dan bayangan bawah yang 2-3 kali lebih besar dari badan tersebut. Bayangan atas kecil atau tidak ada sama sekali.
Hammer di dekat garis support memberi sinyal beli - sinyal beli dipicu begitu harga melampaui level tertinggi candlestick. Stop loss pelindung dapat ditempatkan di bawah garis support. Order take profit dapat ditempatkan pada level resistance.
Shooting star adalah hammer terbalik yang ditemukan di dekat bagian atas rentang pada garis resistance. Ini adalah badan kecil (hitam atau putih) dengan bayangan atas yang panjangnya 2-3 kali dari badan tersebut dan memiliki bayangan bawah yang kecil atau tidak ada sama sekali.
Hammer memberi sinyal beli, sedangkan shooting star memberi sinyal jual apabila terdeteksi di dekat resistance.
Begitu harga melintas di bawah level terendah candlestick, sinyal jual akan terpicu. Jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, stop loss pelindung dapat ditempatkan di atas resistance guna melindungi modal.
Pola ini terdiri dari badan panjang warna apa saja yang langsung diikuti oleh badan kecil warna apa saja. Badan kedua ini harus cukup kecil untuk berada dalam rentang badan sebelumnya yang lebih panjang.
Pola Harami ini bullish apabila ditemukan pada bagian bawah rentang, dan apabila harga melampaui level tertinggi badan yang lebih panjang, maka sinyal beli akan terpicu. Kita sebaiknya menempatkan stop loss di bawah garis support, dan take profit di bagian atas rentang untuk melindungi modal.
Apabila pola yang sama ditemukan di dekat garis resistance, maka ini disebut bearish Harami dan memberi sinyal jual. Begitu harga melintas di bawah level terendah badan yang lebih panjang, sinyal jual akan terpicu.
Stop loss pelindung dapat ditempatkan di dekat area atas rentang, sementara level take profit seharusnya ada di dekat bagian bawah rentang.
Titik ekstrem overbought dan oversold dapat diidentifikasi menggunakan indikator konvensional seperti Stokastik guna meningkatkan reliabilitas pola candlestick dalam rentang tertentu.
Stokastik, dan indikator berbatas (bounded indicator) lainnya, berkisar antara level 0 dan 100. Apabila indikator ini berada di bawah 20, ini adalah sinyal pasar oversold. Apabila di atas 80, ini adalah sinyal pasar overbought.
Karena pola reversal hanya dipertimbangkan ketika pasar overbought atau oversold, maka indikator berbatas ini membantu untuk meningkatkan prediktabilitas pola. Contohnya, apabila salah satu pola di atas terdeteksi dekat bagian atas rentang dan indikator Stokastik (khususnya %D) berada di atas 80, maka pola ini adalah perkiraan yang lebih tepercaya. Begitu pula apabila pola reversal muncul mendekati garis support dan indikator Stokastik (%D) sudah di bawah 20, sinyal ini dianggap dapat dipercaya.
Perlu diperhatikan bahwa pola reversal sebaiknya diabaikan apabila muncul di salah satu ujung dari dua garis horizontal, dan apabila indikator Stokastik di atas 20 atau di bawah 80 maka tidak dapat digunakan.
Baik jika Anda trader pemula atau berpengalaman, range trading dapat menjadi metode analisis yang sangat berguna. Walau begitu, bahkan apabila aksi harga membuat trade terlihat menguntungkan dalam batas atas dan bawah rentang, trader harus tetap berhati-hati.
Range trading tetap berisiko karena harga selalu tidak dapat diprediksi. Harga dapat keluar dari rentang kapan saja, ke arah mana saja.
Penggunaan filter, seperti indikator berbatas biasa, dapat meningkatkan reliabilitas pola reversal dalam rentang tertentu. Contoh umumnya adalah menggabungkan pola candlestick reversal dengan Osilator, saat pasar overbought atau oversold. Apabila tidak terkonfirmasi oleh Osilator, maka reversal yang teridentifikasi tidak boleh terlalu diandalkan.
Disklaimer: Konten artikel ini memuat opini dan ide pribadi. Konten ini tidak boleh dianggap memuat saran investasi dan/atau penawaran transaksi apa pun. Konten ini tidak mengimplikasikan kewajiban untuk membeli layanan investasi dan tidak pula menjamin atau memprediksi kinerja di masa mendatang. FXTM serta afiliasi, agen, direktur, karyawan atau staf tidak menjamin keakuratan, validitas, ketepatan waktu, atau kelengkapan informasi atau data apa pun dan tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi atas investasi yang mengandalkan informasi atau data tersebut.
Peringatan Risiko: Perdagangan produk dengan leverage seperti forex dan CFD melibatkan risiko tingkat tinggi. Jangan pertaruhkan modal apabila kerugiannya tidak dapat Anda tanggung. Kerugian yang lebih besar dari investasi awal Anda dapat saja terjadi. Jangan melakukan perdagangan sebelum Anda memahami secara menyeluruh derajat eksposur sesungguhnya akan risiko kerugian. Selalu perhatikan tingkat pengalaman Anda saat melakukan perdagangan. Harap cari saran finansial independen apabila Anda belum memahami sepenuhnya tentang risiko yang ada.